Tahun 2025 menandai pergeseran signifikan dalam desain tas, di mana perhatian terhadap detail fungsional—khususnya pada webbing (tali bisban) dan aksesoris menjadi lebih penting daripada sebelumnya. Bukan lagi sekadar pelengkap, komponen ini kini menjadi bagian penting dari inovasi tas, menyatukan teknologi material, estetika yang kuat, dan mengikuti kemajuan zaman ( trend ) .
1. Webbing Ramah Lingkungan: Material Daur Ulang sebagai Standar Baru
Isu keberlanjutan atau sustainability telah beralih dari tren menjadi standar wajib. Pada tahun 2025, webbing yang paling diminati adalah yang terbuat dari bahan daur ulang dan bersumber daya alam terbarukan.
- RPET (Recycled Polyester Webbing): Dibuat dari daur ulang botol plastik (PET), RPET menjadi pilihan utama. Webbing ini menawarkan kekuatan dan daya tahan yang setara dengan nilon tradisional, namun dengan jejak karbon yang jauh lebih rendah.

- Serat Alami & Organik: Penggunaan serat alami seperti Katun, terutama untuk tas-tas gaya boho atau eco-friendly. Mereka menawarkan tekstur yang unik dan rasa yang lebih natural.
2. Inovasi Buckle dan Mekanisme Penguncian (Aksesoris)
Aksesoris tas, terutama buckle (gesper), tidak hanya diperkuat dari segi bahan tetapi juga mekanisme.
A. Magnetic Buckles (Gesper Magnetik)
Tren Utama 2025 adalah penggunaan gesper magnetik quick-release yang menawarkan pelepasan super cepat dengan satu tangan. Gesper ini tidak hanya sangat fungsional untuk tas ransel teknis, tetapi juga memberikan tampilan futuristik dan premium pada tas perkotaan (urban commuter).


B. Metal Hardware yang Kuat dan Estetis
Untuk tas bergaya fashion dan high-end, terjadi peningkatan penggunaan aksesoris logam dengan finishing nekel, perunggu, atau aluminium.
- D-Rings dan Adjuster yang Tebal: Komponen ini dipilih dalam ukuran yang lebih besar dan material yang lebih tebal untuk memberikan kesan bold dan menjamin daya tahan mekanis.
- Buckle Tali Pinggang yang Oversize: Tren sabuk pinggang (belted bags) dan tas pinggang yang kuat memerlukan buckle yang menonjol dan berfungsi sebagai titik fokus desain.
3. Webbing Modular dan Fungsionalitas Teknis
Webbing semakin dilihat sebagai kanvas untuk fungsionalitas tambahan, terutama pada tas ransel dan crossbody yang mengedepankan utilitas.
A. Webbing M.O.L.L.E.
Sistem anyaman bergaya militer ini tetap relevan, memungkinkan pengguna memasang kantong, pouch, atau aksesoris lain secara eksternal. Di tahun 2025, sistem ini diintegrasikan lebih halus ke dalam desain tas harian, memberikan sentuhan tech-wear tanpa terlalu terkesan militeristik.


B. Webbing Dua Warna (Dual Tone)
Secara estetika, webbing polos mulai digantikan oleh webbing yang memiliki kontras warna. Misalnya, webbing hitam dengan garis tepi oranye terang, atau webbing berwarna khaki dengan pola anyaman abu-abu. Ini adalah cara sederhana untuk menambahkan kedalaman visual dan kesan sporty pada tas.
4. Tali Tas sebagai Pernyataan Gaya (Aksesoris Eksternal)
Tali tas (strap) telah berevolusi menjadi aksesoris fashion yang dapat diganti-ganti (interchangeable).
- Tali Shoulder Bag yang Lebar: Untuk tas selempang atau bahu, tali dengan lebar 4-5 cm (atau lebih) menjadi sangat populer. Tali ini tidak hanya lebih nyaman untuk membawa beban, tetapi juga menjadi tempat desainer bermain dengan pola jacquard, logo berulang, atau tekstur yang kaya.


- Charm dan Gantungan Modular: Aksesoris eksternal seperti bag charms (gantungan kunci, boneka, atau ornamen kecil) dan gantungan pouch mini menjadi tren besar. Ini memungkinkan personalisasi maksimal, mengubah tampilan tas yang sama untuk berbagai suasana.